EVALUASI HASIL PEMANTAUAN LAND SUBSIDENCE DI AREA SEKITAR TANGGUL LUMPUR SIDOARJO DENGAN TEKNOLOGI SIG
Main Authors: | Cahyono, Amru Estu; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Hariyanto, Teguh |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Geomatics Engineering
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/4234 http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/4234/pdf_31 |
Daftar Isi:
- Semburan lumpur yang terjadi sejak 29 Mei 2006 di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sudah termasuk dalam tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Semburan lumpur panas selama beberapa tahun ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Dengan mengacu pada volume lumpur yang terus bertambah, hal ini pasti menyebabkan terjadinya pengosongan massa yang diakibatkan oleh keluarnya lumpur secara terus-menerus, dan dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya land subsidence atau penurunan tanah di Kecamatan Porong dan sekitarnya. Dengan melihat fenomena tersebut maka pemantauan secara berkala sangat diperlukan yang diharapkan dapat mengetahui arah dan besarnya penurunan permukaan tanah. Pemantauan Land subsidence dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan Global Positioning System (GPS). Data yang didapat dengan survei GPS selanjutnya akan diolah menjadi informasi pergeseran horisontal, pergeseran vertikal, kecepatan dan percepatan penurunan tanah. Dari informasi tersebut akan diproses dan dianalisa dengan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk mengkaji dan menganalisa perubahan titik secara vertikal dan horisontal yang diintegrasikan dengan batas administrasi dari desa-desa setempat. Hal ini sangat bermanfaat sebagai Early warning System dalam penanganan bencana yang ditimbulkan oleh pergerakan tanah, terutama di desa sekitar tanggul lumpur Sidoarjo. Hasil dari survei GPS menunjukkan bahwa pergeseran subsidence terbesar dialami titik VK-08 (-0.632 m pada kala 6-7) dan DG-04 (-0.503 m pada kala 8-9). Sedangkan Titik yang mengalami kenaikan (uplift) antara lain Titik TTG-1304,TTG-1305, P01, VK09 dan TTG-1322 yang berkisar antara 0 cm s/d 61 cm.