PEMANTAUAN PERAIRAN TELUK LAMONG DENGAN PENGEMBANGAN ALGORITMA TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DARI DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL DAN DATA INSITU
Main Authors: | Hariyanto, Teguh; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Krisananda, Haidar Rizqi; Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
---|---|
Other Authors: | Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Geomatics Engineering
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/3908 http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/3908/3919 |
Daftar Isi:
- Perairan Teluk Lamong Surabaya termasuk perairan yang tercemar berat oleh limbah domestik, limbah industri, limbah pertanian, dan limbah tambak. Pencemaran laut merupakan salah satu masalah yang mengancam bumi ini. Kondisi ini menyebabkan terganggunya kelangsungan hidup biota yang ada disekitarnya, seperti pada perikanan, ekosistem pesisir, dan laut (mangrove, padanglamun, terumbu karang) yang berdampak lebih luas terhadap penurunan pendapatan masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya pada produktivitas hayati di wilayah pesisir dan pantai. TSS (Total Suspended Solid) merupakan salah satu parameter penentu kualitas air. Metode penginderaan jauh dengan citra satelit dapat menjadi solusi untuk melakukan penelitian TSS. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer berupa data insitu pada tanggal 27 Agustus 2017 dan data sekunder berupa citra satelit Landsat-8 tahun 2014, 2015, 2016, 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada pengolahan citra satelit Landsat 8 menggunakan 3 algoritma yaitu, algoritma Budiman, algoritma Parwati, algoritma Laili, kemudian dilihat korelasi linier antara data citra dan insitu menggunakan uji korelasi. Data hasil korelasi terbaik adalah algoritma Budiman dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,853 Hasil pengolahan data didapatkan nilai TSS bervariasi antara 1-472 mg/L. Status mutu air perairan Teluk Lamong Surabaya berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003 pada Pantai Timur Surabaya rata-rata berada pada nilai 0 ≤ indeks pencemaran ≤ 1 yang berarti memenuhi baku mutu (kondisi baik).