HUBUNGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URINE (EIU) DENGAN KEJADIAN GONDOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DAERAH ENDEMIS GAKI
Main Author: | Diniah, Bibit Nasrokhatun |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
, 2020
|
Online Access: |
https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/stikku/article/view/168 https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/stikku/article/view/168/130 |
Daftar Isi:
- Permasalahan yang umumnya terdapat di daerah endemis GAKI adalah kejadian pembesaran kelenjar tiroid (gondok). Gondok merupakan salah satu manifestasi klinis dari kondisi GAKI. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya gondok tidak hanya keadaan defisiensi iodium saja, akan tetapi keadaan ekses iodium atau kelebihan asupan iodium pada seseorang dapat menyebabkan gondok. Ekses iodium yang terjadi secara terus menerus akan dapat mengganggu proses sintesis hormon tiroid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar EIU dengan kejadian gondok. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel merupakan anak usia sekolah (6-12) sebanyak 51 anak dengan teknik penentuan sampel purposive sampling. Pengukuran kadar EIU dengan metode laboratorium Ammonium Persulphate Digestion Method dan pengukuran kejadian gondok menggunakan metode palpasi. Sebanyak 51 anak (100%) memiliki kadar EIU diatas batas kecukupan (120 μg/dL);min 152 μg/dL; maks 284 μg/dL; mean 251,76 μg/dL, sebanyak 39,2% responden menderita gondok, meliputi grade 1 sebesar 37,2% dan grade 2 sebesar 2%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kadar Ekskresi Iodium Urine (EIU) dengan kejadian gondok (p=0,743)