Enam djam di Djogdja

Setelah Yogyakarta diduduki Belanda (Desember 1948), pasukan Republik Indonesia melakukan perang gerilya. Pada suatu ketika Yogya diserbu dan bisa diduduki, walau cuma selama enam jam. "Serangan Oemoem" pada 1 Maret 1949 itu sekadar menunjukkan kepada dunia internasional, bahwa RI masih pu...

Full description

Corporate Authors: Perpustakaan Nasional (-)
Format: Slide
Bahasa: ind
Subjects:
LEADER 02795cgm a2200445 a 4500
001 INLIS000000000995125
005 20211213121601.0
006 g000#g#####f|###||
007 gf#c|ah||
008 211213s20091951jki000#g#####f|###||ind##
035 # # |a 0010-0320003951 
040 # # |a JKPNPNA  |b ind  |e rda 
082 0 4 |a 791.436 543  |2 [23] 
084 # # |a 791.436 543 ENA 
245 1 0 |a Enam djam di Djogdja /  |c sutradara, Usmar Ismail 
264 # 3 |a Jakarta :  |b Perpustakaan Nasional RI,  |c 2009 
264 # 0 |a Jakarta :  |b Perfini,  |c 1951 
300 # # |a 3 kaset video :  |b digital, stereo ;  |c 3 inci 
306 # # |a 013000 
336 # # |a citra bergerak dua dimensi  |2 rdacontent 
337 # # |a video  |2 rdamedia 
338 # # |a kaset video  |2 rdacarrier 
344 # # |a digital  |b optical  |g stereo  |2 rda 
380 # # |a Film 
500 # # |a Judul diambil dari kemasan 
500 # # |a Pengadaan film nasional dalam rangka pengadaan master film nasional siap pakai Perpustakaan Nasional RI 2009 
511 1 # |a pemain : R.D. Ismail, Del Juzar, Aedy Moward, Agus Muljono, M. Sani 
520 3 # |a Setelah Yogyakarta diduduki Belanda (Desember 1948), pasukan Republik Indonesia melakukan perang gerilya. Pada suatu ketika Yogya diserbu dan bisa diduduki, walau cuma selama enam jam. "Serangan Oemoem" pada 1 Maret 1949 itu sekadar menunjukkan kepada dunia internasional, bahwa RI masih punya kekuatan, dan tidak (belum) hancur seperti dipropagandakan Belanda. Film ini dengan sadar melukiskan peristiwa nyata terkenal dalam sejarah revolusi Indonesia itu dengan cara fiktif, karena merasa dokumen-dokumen yang ada masih belum lengkap dan takut menyinggung berbagai pihak. Yang dilukiskan adalah kerja sama antara rakyat, tentara dan pemerintah. Meski fiktif, tetapi fakta nyata menjadi acuannya. Dan kisah disuguhkan lebih dari sisi rakyat atau tentara yang berpangkat rendah. Tekanan Belanda membuat rakyat menderita dan berbagi sikap. Ada yang mendukung perjuangan tentara, ada yang menggerutu. Tentara yang memeras rakyat pun sekilas dilukiskan. Kesulitannya adalah menyatu padukan sikap, gerakan dan menegakkan disiplin semua anggota gerakan. Ada juga terselip kisah cinta. Tidak ada tokoh yang menonjol dalam kisah, karena begitu banyak pihak yang diceritakan sedikit-sedikit, karena yang jadi tujuan memang pelukisan peristiwa itu secara global. [sumber:wikipedia] 
650 # 4 |a Film tragedi 
700 0 # |a Usmar Ismail,  |d 1921-1971  |e sutradara 
700 1 # |a Ismail, R.D.  |e aktor 
700 0 # |a Del Juzar,  |q Delma Juzar,  |d 1928-2018  |e aktor 
700 0 # |a Aedy Moward,  |q Edy Muwardi Abdul Aziz bin Abbid,  |d 1929-1980  |e aktor 
700 0 # |a Agus Muljono  |e aktor 
700 1 # |a Sani, M.  |e aktor 
710 2 # |a Perpustakaan Nasional 
850 # # |a JKPNPNA 
990 # # |a 45/PN/DVCAM/2009 
990 # # |a 44/PN/DVCAM/2009 
990 # # |a 43/PN/DVCAM/2009