| Summary: |
Pergolakan batin yang tersusun dalam bait-bait tak terencana, tak terungkap dalam lisan, terasa mengalir saat diekspresikan dalam goresan pena. Media berekspresi menumpahkan dan meninggalkan pandangan pemikiran sejenak untuk memperoleh kepuasan diri. Perasaan dan pengalaman yang masuk dalam ruang panca indera diutarakan tanpa sekat dan batas. Cita dan Cinta yang tersembunyi menjadi awal kisah perjalanan merintis jejak sastra bagi penulis pemula yang ingin menguji diri melawan ketakutan diri untuk melampaui masa yang telah lalu. Mengeksplorasi pilihan kata, imajinasi dunia bawah sadar memantik semangat untuk menembus tradisi intelektual bahwa siapa pun bisa menuangkan catatan sejarah hidupnya dengan jalan yang tak kan terlupa, dengan menuliskannya. Kegelisahan, kesadaran, pembelajaran akan pengalaman manis dan pahit sepanjang hayat, membentuk polarisasi menjadi fondasi karakter yang eksplisit dari seorang insan. Menunjukkan jati diri secara perlahan namun pasti dengan dukungan dan simpati menjelajahi peradaban teknologi yang semakin minim interaksi tak berarti.
|
