Tionghoa dalam kekerasan politik di Kalimantan Barat 1967 bagian dari operasi penumpasan PGRS/Paraku

Buku ini menyebutkan bahwa kerusuhan membuat arus pengungsian etnis Tionghoa dari pedalaman dan perbatasan mencapai seratus satu ribu tujuh ratus orang tersebar di Pontianak dan Singkawang. Presiden Soeharto, dalam kenegaraan pertama kali setelah dikukuhkan menjadi presiden menggantikan Soekarno, 16...

Full description

Main Author: Aju, 1966- (-)
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Pontianak : CV Derwati , 2017.
Edition: Cetakan pertama, Januari 2017
Subjects:
Summary: Buku ini menyebutkan bahwa kerusuhan membuat arus pengungsian etnis Tionghoa dari pedalaman dan perbatasan mencapai seratus satu ribu tujuh ratus orang tersebar di Pontianak dan Singkawang. Presiden Soeharto, dalam kenegaraan pertama kali setelah dikukuhkan menjadi presiden menggantikan Soekarno, 16 Agustus 1968 malam, secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih kepada Suku Dayak yang telah membantu pemerintah dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menumpas PGRS. Kerusuhan 1967, dikenal dengan peristiwa Mangkok Merah, merupakan salah satu tragedi kemanusiaan paling memilukan dalam sejarah peradaban masyarakat di Kalimantan Barat.
Physical Description: 233 halaman : ilustrasi ; 21 cm
Bibliography: Bibliografi : halaman 230-233
ISBN: 9786237065371