Sastra dalam sanubari
Format: | Book |
---|---|
Bahasa: | ind |
Subjects: |
Daftar Isi:
- Isi : Ku mulai dari mana?
- Kembali pada reuni kenegaraan
- Menyusun mimpi
- Ku kembalikan pada yang punya
- Pengawas isitimewa
- Dalam kosakata
- Dengan kata
- Kebangkitan
- Daun dan semilir I
- Daun dan semilir II
- Daun dan semilir III
- Daun dan semilir IV
- Daun dan fikirku
- Semburat
- Sajak kangen
- Tabir dzikir
- Dalam terik hati
- Kita bat bahagia
- Panggung kemerdekaan
- Semburat harapan
- Gelanggang arena
- Signifikan cinta
- Kata siapa?
- Malam tak terganti
- Karena umur kepunyaan-Mu
- Di relung hujan
- Perempuan di tikungan
- Bertali manja
- Inspirasi 1
- Inspirasi 2
- Roda sang waktu
- Aku adalah siapa?
- Aku sebuah hati
- Aku kembalikan
- Kue pagi
- Wajah kemerdekaan
- Santri mbungah
- Bisikan rindu alam
- Sastra dalam sanubari
- Lirik lagu namamu
- Bukan karena hujan
- Aliran rindu 1
- Aliran rindu 2
- Aliran rindu 3
- Tak hendak pagi
- Sementara sepi
- Mengikat pagi
- Membuka jendela
- Aku dan nol
- Wasyauqo 1
- Wasyauqo 2
- Birunya hati
- Perubahan
- Kopi sedu
- Mungkin dan saudaranya
- Angkot setan
- Demi masa
- Tes satu berbunyi
- Kenangan malam minggu
- Mayat dalam gantungan kunci
- Terima kasih cinta
- Hidup untuk sebenarnya
- Bukan mimpi hati
- Lima pandangan arah hati
- Mestinya
- Perpisahan
- Pemberitahuan
- Seperti itu jua
- Berapi-api
- Benar-benar
- Nyanyian kekuasaan
- Tukang patri
- Kekasih maya yang lain
- Pemuda waktu dhuha
- Buku puisi itu
- Mencari kesadaran
- Abang-abang lambe
- Isolasi cinta
- Ittiba cinta
- Telah kau berikan segalanya
- Takaran keimanan
- Bisoho rumongso
- Pesifatan Tuhan
- Ting-ting malam hari
- Sahabat
- Semboyan kahuripan
- Bejana sorga
- Ketawalah pada laporan pendidikan
- Sebelum bus kota bertambat
- Di dalam bus kota hatimu
- Sapalah daku sebelum kembali
- Cerita di persimpangan jalan
- Berangkat dan pulang
- Muhasabatun nafsi
- Sandaran jiwa
- Dawai asmara
- Bukan kebetulan
- Mencari bayangan