Summary: |
Berbicara soal "Mualaf Yang Berbahagia", tentu saja tidak semua dan tidak sembarang mualaf. Karena hanya mualaf yang sadar bahwa dirinya telah diberi hidayah oleh Allah SWT yang bisa membedakan dan merasakan keberuntungan, kemuliaan keyakinan iman di dalam Islam dengan sebelum memeluk Islam. Walaupun pembahasan buku ini mengutamakan masalah mualaf -wama yataallaqu bihi- namun uraian di dalamnya cukup luas lagi mendasar Menyangkut banyak hal dan persyaratan yang perlu dalam membina rumah tangga yang islami, diawali pemahaman yang mendalam tentang "titik nol", status hukum, kewajiban dan hak-hak yang timbul akibat pernikahan, melalui jab dan qabul menurut syariat Islam. Disamping itu, mendambakan mualaf yang berkualitas, menjadi muslim yang kaffah juga sangat penting ditinjau dari kacamata dakwah Islam.
|