Stop nyinyir, let's zikir hidup asyik tanpa mengusik

?Kapan lulus? Kapan dapat kerja? Kapan nikah? Kapan punya momongan?? ?Temanmu sudah bisa gini, kok kamu masih gitu aja?? ?Alah, gitu aja aku juga bisa.? ?Lulusan S1 kok cuma jadi ibu rumah tangga. Sayang ijazahnya kan?? Di zaman serbadigital seperti saat ini, mudah kita temui bentuk nyinyiran dari p...

Full description

Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Jakarta : Elex Media Komputindo , 2019
Subjects:
LEADER 02449cam a2200373 a 4500
001 INLIS000000000970342
005 20220711134839.0
006 a####g#b####000#1#
007 ta
008 200224s2019####jki####g#b####000#1#ind#d
020 # # |a 978-623-00-0575-6 
035 # # |a 0010-1219010277 
040 # # |a JKPNPNA  |b ind  |e rda 
082 0 4 |a 297  |2 [23] 
084 # # |a 297 RAT s 
090 # # |a CB-D.09 2019-018580 
100 0 # |a Ratna Dhahita  |e penulis 
245 1 0 |a Stop nyinyir, let's zikir :  |b hidup asyik tanpa mengusik /  |c penulis, Ratna Dhahita 
264 # 1 |a Jakarta :  |b Elex Media Komputindo,  |c 2019 
300 # # |a x, 156 halaman ;  |c 21 cm 
336 # # |a teks  |2 rdacontent 
337 # # |a tanpa perantara  |2 rdamedia 
338 # # |a volume  |2 rdacarrier 
504 # # |a Bibliografi : halaman 155 
520 3 # |a ?Kapan lulus? Kapan dapat kerja? Kapan nikah? Kapan punya momongan?? ?Temanmu sudah bisa gini, kok kamu masih gitu aja?? ?Alah, gitu aja aku juga bisa.? ?Lulusan S1 kok cuma jadi ibu rumah tangga. Sayang ijazahnya kan?? Di zaman serbadigital seperti saat ini, mudah kita temui bentuk nyinyiran dari pengguna media sosial. Pun, dengan orang-orang di sekitar kita yang sering mengomentari apa saja yang mereka lihat. Tak jarang pertanyaan-pertanyaan yang menjengkelkan pun terlontar dan menyakiti hati. Lantas apa yang akan kamu lakukan jika mendapat nyinyiran seperti itu? Atau jangan-jangan kamu yang sering berlaku demikian terhadap teman dan sekelilingmu? Stop Nyinyir, Let?s Zikir tidak hanya berisi contoh nyinyiran dan komentar orang mengenai keadaan kita, tetapi juga berisi tip dan tanggapan yang seharusnya kita berikan atas komentar mereka. Menyakitkan memang. Menjengkelkan iya. Namun, bukan berarti kita harus pasrah gitu aja kan? Kita mungkin pernah disakiti, tapi barangkali kita lebih banyak menyakiti. Kita mungkin terlalu fokus pada keburukan yang seseorang lakukan. Hingga kita lupa bahwa begitu banyak kebaikan yang sudah orang tersebut lakukan kepada kita. Jangan karena satu kesalahan, lalu beribu kebaikan akan terhapus begitu saja. Mari, melihat ke dalam diri sendiri. Berhentilah untuk terus nyinyir, manfaatkan waktu untuk lebih banyak berzikir. Selamat membaca! 
650 # 4 |a Kehidupan beragama (Islam) 
650 # 4 |a Akhlak 
850 # # |a JKPNPNA 
990 # # |a 201900103125753 
990 # # |a 201900103125754 
990 # # |a 201900103125755 
990 # # |a 201900103125756 
999 # # |a 201900101179528 
999 # # |a CB-D.09 2019-018580