| Summary: |
Buku ini menceritakan kakak beradik yang minta keadilan pada khalifah Umar bin Khatthab supaya mengqishash pembunuh ayahnya. Meraka datang menarik lengan pria berpakaian lusuh.Setelah ditanya khalifah Umar, pria berpakaian lusuhpun menceritakan asal mula kejadiannya. Setelah mendengar ceritanya, khalifah Umar pun menjelaskan pada kedua kakak beradik tersebut kalau pria berpakaian lusuh itu amanah dan memintanya supaya dimaafkan. Beliau akan membayar diyat (tebusan) atas kematian ayahnya, tetapi kedua kakak beradik tetap minta orang tersebut di-qishash. Pria berpakaian lusuh pun meminta agar Khalifah Umar menegakan hukum allah, dengan meminta waktu tiga hari untuk berpamitan pada keluarga dan menyelesaikan urusan kaumnya, dan akan kembali untuk di-qishash. Kemudian khalifah Umar minta kerabat sebagai penjamin, karena tidak punya kerabat di Madinah, Abu Dzar siap sebagai penjamin. Pada hari ketiga pria berbaju lusuh pun datang untuk menepati janjinya. Akhirnya kakak beradik itu memaafkan pria tersebut. Dalam cerita ini dapat diambil hikmahnya antara lain sebagai manusia, kita harus saling percaya, selalu menepati janji, dan saling menolong satu sama lain. Apalagi terhadap saudara sesame muslim. Jika ada saudara kita yang melalkukan kesalahan, sebaiknya kita maafkan. Sesama muslim senantiasa harus salaing menyanyangi. Anak yang baik akan menyayangi semua mahluk Allah, baik kepada saudara sesame muslim maupun non-muslim, juga kepada hewan dan tumbuhan.
|
