Sepiring mie Aceh, secangkir kopi Gayo, bertalam giok Nagan a plate of Aceh noodle, a cup of Gayo coffee, into a tray of Nagan jade
Puisi mencatatkan segala. Peristiwa kehidupan dituangkan dalam baris-baris perih, gembira, juga nyinyir dan lirih. Berisi seruan perdamaian, rekaman bencana, dan segala fenomena yang terus mengisi ruang hidup manusia. Antologi ini, memperlihatkan itu semua. Keberagaman budaya di Provinsi Aceh, seman...
Format: | Book |
---|---|
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jakarta :
Batavia Publishing
, 2015
|
Edition: | Cetakan pertama, November 2015 |
Subjects: |
Summary: |
Puisi mencatatkan segala. Peristiwa kehidupan dituangkan dalam baris-baris perih, gembira, juga nyinyir dan lirih. Berisi seruan perdamaian, rekaman bencana, dan segala fenomena yang terus mengisi ruang hidup manusia. Antologi ini, memperlihatkan itu semua. Keberagaman budaya di Provinsi Aceh, semangat merawat perdamaian, peringatan terhadap bencana, juga semangat religiusitas, dan kritik sosial, terangkum dengan sangat bersahaja. Khusus puisi rekaman bencana, sengaja disertakan kembali, sebagai bentuk kesadaran bahwa kita, berada diatas lempeng bumi yang bergerak. Saling bertubrukan dan bergesekan, sewaktu-waktu melahirkan gempa bumi, gunung meletus, tsunami, puting beliung, tanah longsor dan sebagainya. |
---|---|
Physical Description: |
xx, 160 halaman : ilustrasi ; 21 cm |
ISBN: |
9786027142053 |