Summary: |
Lahan kering merupakan salah satu agroekosistem yang mempunyai arti penting dalam pembanguan pertanian. Peluang peningkatan produksi pertanian di lahan kering masih terbuka, karena rata-rata produktivitas actual yang dicapai masih jauh di bawah potensinya. Oleh karenanya optimalisasi sumber daya lahan kering perlu dilakukan dengan menanggulangi factor pembatas utama, yaitu iklim (terutama curah hujan), serta aspek lainnya seperti kualitas tanah dan pola usaha tani, perlu menjadi perhatian serius. Potensi lahan pertanian di wilayah Timor bagian Barat Nusa Tenggara Timur masih sangat luas. Karakteristik agroekosistem lahan kering di wilayah Timor, sangat variatif seperti : sifat tanah, topografi lahan, elevasi, dan tutupan lahan, maupun jumlah curah hujan. Karakteristik agroekosistem ini, menentukan jenis komoditas dan pola usaha tani yang dikembangkan. Ketika dihadapkan pada alternative pengelolaan agroekosistem lahan kering, maka perlu ada suatu model perancangan untuk menentukan pola pertanian terpadu yang optimal ecara ekologis dan ekonomis. Perancangan model dengan pendekatan dinamis berbsis pada potensi local diharapkan dapat membantu masyarakat menentukan pilihan pertanian terpadu yang akan dikembangkan. Upaya strategis yang dapat dilakukan adalah melalui penerapan model Integrated Farming System (IFS) atau system terpadu berbasis potensi local yang memadukan komponen tanaman dan ternak dalam satu system.
|