Summary: |
Akulturasi agama dan budaya lokal terjadi karena adanya domain the Sacred dalam alam pikiran manusia. Gambaran dan idea tentang the Sacred ini muncul dalam beragam bentuk dan simbol yang disesuaikan dengan konteks budaya masyarakat di mana manusia itu tinggal dan menetap bersama. Keragaman gambaran, gagasan dan simbol dalam domain the Sacred ini berubah seiring dengan perubahan sistem kepercayaan dan agama yang ditimbulkan oleh adanya persebaran budaya (difusi) dan juga karena terjadinya kontak langsung dan berlangsung lama antara dua kebudayaan yang berbeda yang menghasilkan akulturasi maupun asimilasi antara agama dan budaya lokal. Namun demikian, meskipun gambaran dan simbol tentang the Sacred itu mengalami perubahan, namun secara esensial gagasan tentang adanya the Sacred tetaplah sama. Gagasan tentang the Sacred inilah yang sebenarnya menyebabkan munculnya dimensi religius dan dimensi magis dalam alam pikiran manusia, selain dimensi-dimensi lain yang ada dalam domain the Profane, karena secara naluriah manusia memiliki dua dimensi itu dalam jiwa dan alam pikirannya. Hal yang sama juga terjadi pada masyarakat Banten. Dengan demikian, manusia tidak hanya bersifat homo religiosus, tetapi juga homo magicum.
|