Summary: |
Maqashid as living law dalam dinamika kerukunan umat beragama di Tana Luwu merupakan tulisan yang lebih memfokuskan kepada permasalahan yang berkaitan dengan realitas kerukunan umat beragama di Tana Luwu dan penerapan solusi terhadap potensi konflik dalam realitas kerukunan umat beragama serta penerapan nilai-nilai maqashid al-syari?ah sebagai living law dalam realitas kerukunan beragama di Tana Luwu. Dalam memahami problematika ummat dewasa ini, wabil khusus problem yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama, merupakan tantangan yang begitu besar bagi masyarakat sampai mereka mampu memahami agamanya dengan semakin mantap, baik yang bersifat internal maupun eksternal.Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan karena banyaknya kejadian-kejadian yang membuat miris, seperti adanya persekusi, gesekan-gesekan kecil yang berhembus pada perkelahian antar masyarakat, bahkan terjadinya pembakaran gedung Kantor Walikota Palopo. Akibat dari tantangan tersebut menyebabkan masyarakat mengalami apa yang disebut dengan pendangkalan budaya berfikir dan kehilangan rasa malu untuk terus berbuat baik dan lebih memprioritaskan bentuk tasamuh (tenggang rasa), rahmah (kasih sayang) dan itsar (berbagi dalam melakukan kebaikan) antar masyarakat.
|