Summary: |
Melalui buku ini bentuk dan gaya puisi kontemporer yang "tidak mengikuti kaidah-kaidah puisi atau menyimpang dari pola karya sastra pada umumnya", "memiliki ciri-ciri yang cenderung berbeda dengan puisi lainnya", atau "inkonvensional" dimaknai atau ditafsirkan secara konvensional. Makna konvensional tersebut langsung dipahami dan dipahamkan serta dipertanggungjawabkan atas kata-kata asli (leksikal) yang terdapat dalam puisi inkonvensional tersebut. Sebagai sastra yang bergenre puisi, mantra menjadi unik dan menarik bagi penyair Indonesia modern, oleh adanya : unsur magis yang tidak dibuat-buat, kepercayaan akan pengaruh kata, dan daya ekspresi yang paling elementer dan asasi. Daya ekspresi itu terlihat dalam pemakaian bentuk ulang dan pengucapan. ... "Hemat" -- dari hari ke hari, bunuh diri pelan-pelan, dari tahun ke tahun, bertimbun luka di badam, maut menabungku, segobang-segobang.
|