Summary: |
"Setiap kali membaca cerita pendek, terlintas tanya, bagai manakah tokoh-tokoh rekaan itu dilahirkan dan dihadirkan oleh para pengarangnya? Tidak jarang mereka dituturkan bertingkah-polah aneh dan ganjil, kelewat cerdas, kelewat tak masuk akal dalam jalinan kejadian yang serba kebetulan Sang pengarang justru diselsabkan otoritas penciptaannya, terdorong bersikap tiran: sesuka hati memberkati para tokoh dengan peruntungan atau menghukumnya dengan nasib buruk. Di Kala Pagi dan Kisah-kisah Lainnya, merang kum 13 cerita pendek beragam tema, terhindar dari ke cenderungan itu. Menyiratkan penulisnya telah melakukan 'riset' mendalam tertaut siapa sosok tokohnya, berikut kemelut hatin, serta latar muasalnya, sehingga konflik Aceli, rundungan asmara dan perang PRRI Sumatra Barat, atau wong cilik nan tragis tronis di pedusunan Jawa dan Sumatra Selatan, berhasil dituturkan pengarang secara wajar. Tokoh tokoh kisahan itu, baik yang terbawa absurditas, tampil sureal, atau bahkan yang real-senyatanya, lantaran perwa takan atau karakter dasarnya terjaga. Tokoh-tokoh terbukti leluasa mengekspresikan dirinya dan jauh dari kesan tengah 'diperalat" oleh sang empu cerita." -
|