Summary: |
Salah satu pernyataan yang sering kita dengar adalah "Marilah kita hantarkan jenazah fulan bin fulan ini ke tempat peristirahatannya yang terakhir." Kalimat ini seringkali digunakan untuk mengiringi sebuah prosesi penguburan jenazah seseorang, tidak melihat apakah ia seorang muslim atau bukan. Jika ditinjau dari sisi akidajh Islam, kalimat ini jelas-jelas mengandung kesalahan fatal. Bahkan jika dilihat dari kandungan isinya kalimat ini mencerminkan pandangan hidup materialistis yang tidak mengimani perjalanan hidup manusia setelah kematiannya. Kematian bukanlah akhir dari kehidupan. Kematian bukan pula saat untuk beristirahat selama-lamanya. Kematian justru sebuah babak baru kehidupan yang sebenarnya dimana manusia akan menerima imbalan dari apa yang ia usahakan semasa hidup di alam dunia. Dunia itu sementara, dunia itu singkat, namun menentukan. Dengan demikian, orang yang cerdas adalah mereka yang mempersiapkan diri dengan amalan-amalan shalih yang memiliki kualitas lebihdari kebiasaan manusia.
|