Summary: |
Realitas keluarga, struktur kepemimpinan dan keberhasilan para perempuan dalam memimpin keluarga, berbeda dengan doktrin kepemimpinan keluarga dalam beberapa kitab tafsir, misalnya Tafsir Ibn Katsir. Penulis buku ini memandang bahwa model kajian tafsir setidaknya hingga saat ini hampir saja tidak memperhatikan format kajian sebagaimana yang sudah dilakukan dalam kajian antropologi dan sosiologi agama. Padahal, kajian tafsir mestinya tidak hanya berhenti pada kajian teks al Qur'an dengan berbagai paradigma dan metode yang berkembang hingga saat ini. Beberapa pendekatan antropologi, sosiologi, psikologi agama, dan keilmuan bahasa-sastra, seperti analisis linguistik, semiotik, dan hermeneutik, juga dapat menyumbangkan model kajian tafsir yang lebih realistis, progresif, dan inovatif. Melalui buku ini, penulis ingin menyuguhkan kepada pembaca tentang penafsiran integratif yang memadukan antara analisis teks tafsir dan konteks perilaku kepemimpinan keluarga yang terfokus pada 3 pembahasan. Pertama, pola pendekatan fenomenologi-kritis dalam kajian tafsir, yang dapat menjembatani antara kebutuhan analisis teks tafsir dan konteks kehidupan masyarakat. Kedua, pola penyebaran pandangan komunitas keluarga kyai, tentang pola kepemimpinan keluarga, sehingga membentuk suatu realitas kehidupan kepemimpinan perempuan dalam keluarga. Ketiga, alasan munculnya fenomena kepemimpinan perempuan dalam keluarga kyai, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan penafsiran terhadap ayat kepemimpinan keluarga.
|