Kontroversi jihad modernis versus fundamentalis (Rasyid Ridha dan Sayyid Quthb)

Jihad adalah pengejawantahan iman, sebagaimana tertera dalam Al-Quran (ditulis terjemahnya): Sesungguhnya orang-orang mukmin yang mantap imannya hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian tidak ragu dan berjihad dengan harta serta jiwa pada jalan Allah. Mereka itulah orang-oran...

Full description

Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Yogyakarta : Pustaka Pelajar , 2018
Edition: Cetakan I, Mei 2018
Subjects:
Summary: Jihad adalah pengejawantahan iman, sebagaimana tertera dalam Al-Quran (ditulis terjemahnya): Sesungguhnya orang-orang mukmin yang mantap imannya hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian tidak ragu dan berjihad dengan harta serta jiwa pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (QS 49:15). Nilai jihad tergambar dalam ayat berikut. Katakanlah, ?Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasangan hidupmu, kaum kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.? Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik (keluar dari ketaatan kepada Allah dan menyepelekan ajaran agama). (QS 9:24). Menurut Muhammad Rasyid Ridha jihad adalah segala jerih payah untuk menegakkan kebenaran, kebaikan, dan keutamaan, serta melawan kebatilan, mencakup da?wah (penyebarluasan ajaran agama), birr (kebajikan), ihsan (mengerjakan amal kebaikan), dan amar ma?ruf nahi munkar sebagai pengejawantahan iman, ketaatan danketakwaan kepada Allah swt. Jihad lebih luas maknanya daripada perang (qital, harb) untuk mempertahankan agama dan membela pemeluknya. Jihad merupakan karakter mukmin paling khas dan tanda kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya paling menonjol. Jihad mengandung nilai penjernihan hati, penyucian jiwa, dan pembersihan akhlak mukmin. Jihad tidak cukup dengan pengakuan di mulut, tetapi dengan tindakan, untuk meneguhkan pilar-pilar kebenaran dan kebaikan serta membersihkan kebatilan. Di mana pilar kebenaran harus ditegakkan di situ jihad mesti dilakukan; di mana ada kebatilan di situ mukmin niscaya berjihad membersihkan dengan penuh kesungguhan dan kesabaran. Jihad Nabi Muhammad saw dan orang beriman periode Makkah maupun Madinah merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan sebagai sebuah konsep yang utuh.
Item Description: Indeks
Physical Description: x, 253 halaman ; 24 cm
Bibliography: Bibliografi : halaman 233-250
ISBN: 9786022299004