| Summary: |
Cerpen-cerpen ini diolah dari mitos-mitos yang beredar di daerah tempat tinggal sang penulis, Lamaholot, Flores, yang dianggap sebagai wahana untuk menyampaikan kegelisahan yang jauh lebih besar. Mitos-mitos itu dikawin-kaitkan dengan Alkitab sehingga terkesan punya dasar bahwa segala yang ada di sekitar kita, sesungguhnya, telah tertulis. Mengutip teks dari Alkitab di sana-sini untuk menambal-sulam bagian-bagian tertentu, bukan bermaksud mengultuskan cerpen-cerpen agar terkesan punya wibawa dan mengandung nilai-nilai kesucian dan keluhuran. Sekali lagi, bisa dikatakan bahwa penulis menulis karena memang ingin menghasilkan sebuah karya. Dengan sadar menyusun semacam benang merah agar cerpen-cerpen ini masih berada pada satu jalur tema. Maka, buku ini bisa juga dibaca sebagai novel.
|
