Summary: |
Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Banyak masalah yang dihadapi oleh remaja. Hal ini dipicu oleh emosionalitas yang kurang mampu menerima pendapat orang lain. Yang paling menonjol dalam tumbuh kembang remaja adalah adanya perubahan fisik, alat reproduksi, kognitif, dan psikososial. Pada usia remaja ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain). Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Perkembangan di dalam pribadi remaja tidak dapat menerima segala sesuatu yang berada di luar pikirannya. Ia selalu meminta bukti konkret untuk mendapatkan kebenaran. Dan kebenaran harus dapat dilihatnya dengan alat indra, dengan mata, telinga, peraba. Setahap demi setahap keadaan atau sikap semacam itu berkembang pula mengikuti perkembangan jiwanya. Sehingga perlu adanya pendekatan terhadap agama dan kepercayaan masing-masing setiap individu.
|