Qira'ah mubadalah tafsir progresif untuk keadilan gender dalam Islam

Qira'ah mubadalah yang ditawarkan oleh buku ini sesungguhnya merupakan sumbangan penting, tidak hanya dalam memahami teks-teks keagamaan, melainkan juga sebagai cara pandang dunia. Meskipun metode ini dimaksudkan untuk merespons teks-teks primer dalam Islam yang menggunakan bahasa dengan kesada...

Full description

Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Yogyakarta : IRCiSoD , 2019
Edition: Cetakan pertama, Februari 2019
Subjects:
LEADER 02684cam a2200481 a 4500
001 INLIS000000000925565
005 20220820151757.0
006 a####g#b####000#0#
007 ta
008 200207s2019####yoi####g#b####000#0#ind##
020 # # |a 978-602-7696-80-8 
035 # # |a 0010-0719000047 
040 # # |a JKPNPNA  |b ind  |e rda 
082 0 4 |a 297.032 334  |2 [23] 
084 # # |a 297.032 334 FAQ q 
090 # # |a CB-D.11 2019-005289 
100 0 # |a Faqihuddin Abdul Kodir  |e penulis 
245 1 0 |a Qira'ah mubadalah :  |b tafsir progresif untuk keadilan gender dalam Islam /  |c penulis, Faqihuddin Abdul Kodir ; editor, Rusdianto 
250 # # |a Cetakan pertama, Februari 2019 
264 # 1 |a Yogyakarta :  |b IRCiSoD,  |c 2019 
300 # # |a 616 halaman ;  |c 24 cm 
336 # # |a teks  |2 rdacontent 
337 # # |a tanpa perantara  |2 rdamedia 
338 # # |a volume  |2 rdacarrier 
500 # # |a Indeks 
500 # # |a Judul pada cover : Qira'ah mubadalah :  |b tafsir progresif untuk keadilan gender dalam Islam /  |c penulis, Faqihuddin Abdul Kodir ; editor, Rusdianto 
504 # # |a Bibliografi : halaman 537-548 
520 3 # |a Qira'ah mubadalah yang ditawarkan oleh buku ini sesungguhnya merupakan sumbangan penting, tidak hanya dalam memahami teks-teks keagamaan, melainkan juga sebagai cara pandang dunia. Meskipun metode ini dimaksudkan untuk merespons teks-teks primer dalam Islam yang menggunakan bahasa dengan kesadaran gender tertentu, namun metode yang sama juga bisa menjadi cara baru dalam melihat keragaman sosial agar tidak melahirkan ketimpangan relasi. Ketimpangan relasi, apa pun, bisa melahirkan ketidakadilan karena berawal dari cara pandang negatif terhadap perbedaan antarpihak yang mempunyai relasi. Salah satu tantangan serius ikhtiar mewujudkan keadilan gender adalah cara pandang dikotomis pada laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan berbeda sehingga keduanya dilihat bertentangan satu sama lain. Salah satu pihak mesti menaklukkan pihak lain. Jika tidak, maka ia yang akan ditaklukkan. Sistem patriarki mempunyai andil besar dalam cara pandang dikotomis ini. Laki-laki diletakkan secara superior, sedangkan perempuan inferior sebagai pengabdi mereka. Nilai perempuan ditentukan oleh sejauh mana ia memberi manfaat pada laki-laki. 
650 # 4 |a Islam dan emansipasi 
700 0 # |a Rusdianto  |e editor 
850 # # |a JKPNPNA 
990 # # |a 201900103078795 
990 # # |a 201900103078796 
990 # # |a 201900103078797 
990 # # |a 201900103078798 
990 # # |a 202000103014585 
990 # # |a 202000103014584 
990 # # |a 202000103014583 
990 # # |a 202000103014582 
990 # # |a 202000103135546 
990 # # |a 202000103135545 
990 # # |a 202000103135544 
990 # # |a 202000103135543