Korupsi politik di parlemen sebuah kajian dari perspektif psikologi politik

Buku ini merupakan salah satu publikasi hasil penelitian Pusat Studi Psikologi Korupsi Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang diadakan selama 5 tahun (2013-2018). Hasil penelitian dibuat dalam beberapa buku. Buku ini merupakan hasil penelitian tentang korupsi politik di parlemen, khususnya...

Full description

Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Sumedang : Unpad Press , 2019.
Edition: Cetakan 1, 2019
Subjects:
Summary: Buku ini merupakan salah satu publikasi hasil penelitian Pusat Studi Psikologi Korupsi Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang diadakan selama 5 tahun (2013-2018). Hasil penelitian dibuat dalam beberapa buku. Buku ini merupakan hasil penelitian tentang korupsi politik di parlemen, khususnya di Dewan Perwakilan Rakyat, secara umum hanya menggambarkan korupsi masa Reformasi, yakni mulai dari periode 1999-2004 sampai periode 2014-2019. Perspektif yang digunakan untuk menganalisis gejala korupsi adalah ilmu psikologi, khususnya psikologi politik. Tujuan penelitian adalah untuk menjawab sejumlah pertanyaan masyarakat tentang berikut: Bagaimana mekanisme kerja di DPR? Apa yang terjadi di DPR sehingga banyak politisi yang melakukan korupsi? Apa motif psikologis yang mendorong sejumlah politisi di DPR melakukan korupsi? Apakah ada peran partai politik dalam korupsi di DPR? Bagaimana mencegah korupsi di DPR? Dan sejumlah pertanyaan lain terkait lembaga negara ini. Hasil penelitian yang dideskripsikan menunjukkan banyaknya peluang atau celah korupsi di DPR dan siapa serta pihak mana saja yang terlibat di dalamnya. Faktor yang diidentifikasi sebagai penyebab utama Korupsi adalah faktor internal (kualitas personal atau faktor psikologis anggota DPR), faktor eksternal (proses yang terjadi di parpol dan DPR), dan faktor situasional ketika anggota DPR melaksanakan fungsi DPR. Besarnya jumlah anggota DPR menjadikan Lembaga ini gemuk dan berjalan lamban sehingga bukan hanya kurang produktif tetapi juga koruptif. Suatu organisasi yang jumlah anggotanya terlampau banyak dan masing-masing anggota memiliki motif berkuasa yang tinggi maka mereka akan sulit untuk dikontrol. Jika mereka tidak memiliki integritas moral dan tidak dikelola dengan baik, akibatnya antara lain menimbulkan deindividuasi, diffusion of responsibility, inefisiensi, dan akhirnya berdampak pada perilaku korupsi.
Item Description: Indeks
Physical Description: xiv, 188 halaman : ilustrasi ; 25 cm
Bibliography: Bibliografi : halaman 173-181
ISBN: 9786024394172