Kepak-kepak merpati putih

Kali ini, lewat keterpaksaan tangan, kaki, mata dan segalanya yang barang kali beberapa waktu lalu membeku, bisu, diam, dan tak pernah cair sedikit pon, kad mulai sadar sesadar sadarnya bahwa membeku semakin mendekatkan dari kengganan. Barangkali dengan mengungkap melalui puisi ini mampu membentangk...

Full description

Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Semarang : Cipta Prima Nusantara , 2019
Edition: cetakan I Januari 2019
Subjects:
Summary: Kali ini, lewat keterpaksaan tangan, kaki, mata dan segalanya yang barang kali beberapa waktu lalu membeku, bisu, diam, dan tak pernah cair sedikit pon, kad mulai sadar sesadar sadarnya bahwa membeku semakin mendekatkan dari kengganan. Barangkali dengan mengungkap melalui puisi ini mampu membentangkan luapan emosi, romantisme, rindu, cinta, dan kegamangan pada segalanya. Gunung, awan, kawan, mendong, angin, banjir bahkan segala bentuk erupsi dan emosi. Yang segalanya terkadang terpinggirkan atau bahkan terlupakan dari mimpi hidup. Titiktinta di puisi ini pernah terekam namun pernah juga terkubur di keterdiaman sudut sudut keangkuhan Bisa jadi dengan tak lagi membeku-mencair lewat pilihan kata ini, diharapkan mampu membangkitkan asa kembali bertaring tajam sejatam pedang meruncingkan pena menyusun kata menjadi diksi dalam puisi. Puisi ini memang tak seindah empunya penyastra yang darah dan napasnya sudah bergulat serba sastra, namun setidaknya mampu mengajak teman-teman saudara laki-perempuan dan beberapa dari seluruhnya yang ada, mau mengungkap segala perasaan yang dirasa, meski sekadar menyapa, bahkan mengithik-ithik, Atau bahkan mampu memprovokasi keindahan yang lebih universal dan apik untuk dirasa. Memang merumuskan ide kreatif tidak sekadar bersastra belaka melainkan sebuah upaya cerdas untuk membangun keberanian para pendidik kembali ke habitat seorang profesional yang tak begitu gagap dengan dunia tulis menulis. Yah, motivasi diri dan lingkungan impiannya.
Physical Description: 77 halaman ; 21 cm
ISBN: 9786025985423