Summary: |
Bahasa Arab adalah rumpun bahasa Semit, mereka bertempat tinggal di Semenanjung jazirah Arabiyah. Dan bahasa Arab memiliki kaidah-kaidah tertentu yang berlaku bagi bahasa tersebut. Karena Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, maka untuk memahami arti dan kandungannya dengan baik maka kita dituntut untuk memahami kaidah-kaidah bahasa Arab. Bagaimana relevansi Bahasa Arab dalam memahami al-Qur'an? Itulah yang menjadi focus kajian dalam artikel ini. Dengan menggunakan pendekatan Linguistik dan metode analisis isi (content analysis), artikel ini mencoba membuktikan aksioma bahwa Bahasa Arab merupakan kunci memahami al-Qur'an. Penelitian ini menemukan bahwa kesadaran akan peranan Bahasa Arab dalam al-Qur'an, para ulama berbeda pendapat mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang mufassir untuk memahami kandungan Al-Qur'an. Ada yang menyebutkan secara rinci dan ada yang hanya menyebutkan garis besarnya saja. Al- Alusy mengatakan tujuh cabang yang harus dimiliki oleh seorang mufassir, sedang al- Suyuthi mengatakan ada limabelas ilmu yang harus dimiliki oleh seorang mufassir, dan yang paling dominan adalah cabang bahasa Arab. Dengan demikian kaidah-kaidah bahasa Arab sangat erat sekali hubungannya dengan ayat-ayat Al-Qur'an, nyaris dapat dipastikan bahwa tanpa kaidah bahasa Arab sangat sulit untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an.
|