Metode kritik di kalangan ahli hadis analisis dan perkembangan sejarahnya

Sejarah dan hadis merupakan dua entitas yang saling terkait antara satu dengan lainnya, sebab keduanya membahas mengenai datadata yang berasal dari masa lampau.1 Tidak dapat dipungkiri bahwa hadis sendiri merupakan bagian dari sejarah, atau bahkan dikatakan sebagai saudara kembar meskipun tidak iden...

Full description

Format: Book
Bahasa: ind
Edition: cetakan pertama, 2012
Subjects:
Summary: Sejarah dan hadis merupakan dua entitas yang saling terkait antara satu dengan lainnya, sebab keduanya membahas mengenai datadata yang berasal dari masa lampau.1 Tidak dapat dipungkiri bahwa hadis sendiri merupakan bagian dari sejarah, atau bahkan dikatakan sebagai saudara kembar meskipun tidak identik, seperti kata Nabia Abbott: ?Islamic tradition and history were twin, though not identical, disciplines.? 2 Ia adalah kumpulan data sejarah mengenai hal ihwal seputar Nabi Muhammad dan interaksinya dengan para sahabat pada abad ke-7 Masehi. Segala aspek kesejarahan Nabi Muhammad, mulai dari perkataan (qawlî), perilaku (fi?lî), ketetapan (taqrîrî), maupun sifat-sifatnya (ah}wâlî) terekam dalam hadis. Meski demikian, munculnya berbagai pemalsuan dengan motif yang bervariasi, serta proses kodifikasi hadis yang baru dilakukan pada abad kedua Hijriah, menjadi problem utama dalam menyaring hadis dari yang otentisitasnya dapat dipertanggungjawabkan sampai pada Nabi, yang diragukan berasal dari Nabi, atau perkataan palsu yang hanya diatributkan pada Nabi. 4 Menyikapi problem ini, kalangan ahli hadis (muh}addithîn) memformulasikan beberapa kriteria untuk menemukan hadis sahih yang bertebaran di antara beratus-ratus ribu hadis yang diatributkan pada Nabi. Kriteria ini berkutat pada dua kritik (naqd), yaitu kritik eksternal (sanad) dan kritik internal (matn). Sementara itu, di sisi yang lain, para sejarawan (muarrikhûn) meneliti dan mengkritik data-data sejarah yang terjadi di masa lalu, termasuk hadis Nabi. Mereka meneliti sejarah dengan memakai metode yang berlaku di kalangan ahli sejarah. Metode mereka berkisar pada pengumpulan data-data sejarah yang ada (heuristik), kritik eksternal terhadap otentisitasnya, dan kritik internal baik yang bersifat positif maupun negatif pada data-data tersebut. Muh}ammad Must}afâ al-Az}amî, setelah mengkomparasikan metode yang digunakan kalangan ahli sejarah dan ahli hadis menilai bahwa, para ahli hadis sebenarnya sudah menerapkan metode yang digunakan oleh ahli sejarah, bahkan kalangan ahli hadis dinilai lebih akurat dan cermat dibanding ahli sejarah.
Physical Description: x, 220 halaman ; 21 cm
Bibliography: Bibliografi : halaman 215-220
ISBN: 9786022374770