Summary: |
Kumpulan cerita pendek ini adalah karya para siswa, guru, dan tenaga pendidik di SMA Cendana Pekanbaru. Dengan mengambil tema yang beragam, cerpen-cerpen ini selain menyampaikan pesan kebaikan dam pendidikan karakter, terdapat pula tema yang membenturkan antara kebudayaan dan agama. Seperti petikan berikut ini: ...Tapi di sisi lain Pak Umar selalu mengingatkanku, "Udin, agama kita mengajarkan untuk kita tidak mensekutukanNya. Apa yang kau sebut dengan tradisi babalian dan apalagi kau menjadi bagian dari tradisi itu sebagai bujang bayu, itu sama saja Udin telah mempersekutukan Tuhan kita." Benturan-benturan petuah membuatku berada dalam persimpangan. Abah dan Pak Umar, Dua orang yang telah membukakan mataku akan tanggung jawab dan wawasan. Abah mempercayakanku menjadi bujang kayu bukanlah tanpa alasan, tapi dengan pertimbangan kesungguhanku setiap mengikutinya melaksanakan tradisi babalian. Sedang Pak Umar dengan kesantunannya mencoba membuka mataku untuk berpikir agar tidak sia-sia menjalani hidup dengan melakukan yang bermanfaat...Bagaimana kahir dari kebimbangan Udin? Apa keputusan yang diambilnya? Silahkan baca dalam cerpen Bujang Bayu dalam buku ini dan juga cerpen-cerpen lainnya yang tidak kalah menarik.
|