Summary: |
Cerpen "pembangkangan di meja No. 8" bercerita tentang seorang suami yang takut dan sellau menurut dengan istrinya, tapi berikhtiar melawan sang istri. Pembangkangannya dilakoni dengan cara yang sepele yakni pulang malam, dan belakangan, pulang subuh. Menjelang akhir cerita, pembangkangannya menunjukkan hasil. Ia berhasil meminta istrinya menghapus unggahan di facebook yang mengganggu kerukunan teman dan kerabatnya.Dengan cara yang tidak terlalu absurd, Jamil berusaha memberikan kita pengalaman-pengalaman yang belum disusutkan. Cara untuk menikmatinya bukanlah dengan menuntutnya bergulir mengikuti ekspektasi naratif tertentu, melainkan membiarkan diri kita tergiring di dalamnya, turut tercengaj dengan apa yang mencengangkan Jamil di dalam cerpen-cerpennya, turut bersuka cita atau terprovokasi kapan pun ia mengetengahkan peristiwa sentimental melaluinya.
|