Summary: |
Perkembangan pemikiran Islam di Indonesia mengindikasikan beberapa ide-ide rekonstruksi pemikiran Islam yang memiliki beberapa implikasi. Pembentukan kesadaran Islam yang luar biasa pada diri para cendekiawan muslim, mereka membuat kategorisasi ide untuk membangun perspektif Islam dan untuk mendapatkan beberapa alternatif pemecahan masalah berdasarkan pengalaman. Untuk waktu yang lama beberapa intelektual Islam lebih independen untuk mengekspresikan pikiran mereka seperti Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid dll. Mereka memperkenalkan filsafat pada paradigma dan membuat grand metodologi studi Islam di Indonesia. Tulisan ini menunjukkan bahwa perspektif yang digunakan sangat berbeda antara para cendekiawan muslim. Jenis pemikiran dapat dibagi dalam ke empat jenis yaitu ideologi Islam sebagai paradigma fundemental, neo-modernisme yang memiliki konsep terbuka terhadap studi Islam, rasionalism dalam Islam dan percabangannya, dan Islam Liberal yang disutradarai oleh para pemikir muslim muda, lahir setelah reformasi dalam transformasi politik Indonesia. Era ini disebut sebagai era reformasi dimana beberapa aktivis muslim muda pada kesempatan ini dapat mengekspresikan pemikiran dengan semangat pembebasan, dan dalam waktu yang sama konstruksi mereka dalam berpikir harus siap mendapat tanggapan dari kritivis fundamentalisme Islam radikal atau Islam di Indonesia.
|