Summary: |
Mungkin jodoh tidak daang tepat pada waktu, tapi jodoh akan datang pada waktu yang tepat. Imam, apa semua perempuan memimpikan memiliki calom imam lalu menikah menggapai apa yang namanya sakinah ? nafisya tidak pernah punya pikiran untuk menikah. Nafisya hanya berpikiran untuk bisa jatuh cinta. Nafisya tahu menikah memang merupakan sunnahmu. Nafisya tidak akan diakui umatmu dan hambanya, jika tidak mengikuti sunah rasul ku. Lantas, bagaimana nafisya bisa menikah jika untuk jatuh cinta saja nafisya tak mampu? hati nafisya merespon, tapi otak nafisya menolak, begitu setiap kurasakan jantung ini berdebar. Nafisya takut menjatuhkan hati paa seorang adam, namun nantinya aku sama terluka seperti ummi. Ini bukan perkara biasa mendengar perceraian orang tua ketika usia nafisya menginjak lima tahu, menjadikan nafisya membenci sosok ayah, terlebih membuat nafisya tak percaya pada laki ? laki. Syukurlah Allah SWT Maha Adil. Nafisya mendapatkan kesempatan untuk mengenal fitrah cinta. Buktinya nafisya masih bisa jatuh cinta. Mungkin sebenarnya hanya sekilas perasaan tabu yang dianggap cinta. Cinta itu dia titipkan pada pria bernama jidan. Sayangnya jidan hanya menggap nafisya gadis kecil yang tak pernah tumbuh dewasa. Setalah itu muncul lah pria yang bermana alif yang menjadi pasangan sehidup semati nafisya dan nafisya pun menikah dengannya dan banyak rintangan nafisya dan alif yang harus dilewati sampai akhir nya mereka hidup bahagia.
|