Rindu dendam

Kumpulan sajak/puisi ini merupakan curahan perasaan rindu dendam penyair kepada yang satu, yang menguasai alam semesta dan hidupnya sendiri dalam bentuk pujian-pujian terhadap keindahan-keindahan alam. Rindu dendam yang penuh kerelaan dan rasa syukur, serta kesadaran menghanyutkan diri dalam irama a...

Full description

Main Author: Tatengkeng, J.E (-)
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Bandung : PT Dunia Pustaka Jaya , 2016
Edition: Cetakan Kelima, 2016
Subjects:
LEADER 01627cam a2200325 a 4500
001 INLIS000000000878907
005 20190221141248.0
006 a####g######000#p#
007 ta
008 190221t2016####jbi####g######000#p#ind##
020 # # |a 978-979-419-444-7 
035 # # |a 0010-0219001230 
040 # # |a JKPNPNA  |b ind  |e rda 
082 0 4 |a 899.221 1  |2 [23] 
084 # # |a 899.221 1 TAT r 
100 1 # |a Tatengkeng, J.E. 
245 1 0 |a Rindu dendam /  |c J.E. Tatengkeng 
250 # # |a Cetakan Kelima, 2016 
264 # 1 |a Bandung :  |b PT Dunia Pustaka Jaya,  |c 2016 
300 # # |a 48 halaman ;  |c 21 cm 
336 # # |a teks  |2 rdacontent 
337 # # |a tanpa perantara  |2 rdamedia 
338 # # |a volume  |2 rdacarrier 
520 # # |a Kumpulan sajak/puisi ini merupakan curahan perasaan rindu dendam penyair kepada yang satu, yang menguasai alam semesta dan hidupnya sendiri dalam bentuk pujian-pujian terhadap keindahan-keindahan alam. Rindu dendam yang penuh kerelaan dan rasa syukur, serta kesadaran menghanyutkan diri dalam irama alam yang baginya amat damai dan tentram. Dilihatnya pagi-pagi matahari naik, seolah-olah ada perintah yang mesti dipatuhi oleh sang surya. Dilihatnya pula pada sore hari matahari terbenam, seolah-olah seorang puteri melambai sang raja siang itu di sebelah barat. Kembang-kembang mengelopa, berate indah. Burung-burung berterbangan angina sepoi menghembus. Semua kelarasan alam itu menyebabkan bangkitnya perasaan rindu dendam dalam dada penyair. 
650 # 4 |a Puisi Indonesia  |x Kumpulan 
850 # # |a JKPNPNA 
990 # # |a 201900103021818 
990 # # |a 201900103021819 
990 # # |a 201900103021820 
990 # # |a 201900103021821