Summary: |
Rekayasa Gempa & Sistem Struktur Tahan Gempa terbagi dalam tiga kelompok keilmuan (a) sesismologi (b) analisis dan desain kegempaan bangunan (c) tanggap sistem struktur oleh beban gempa. Cakupan penyelesaian dari ketiga kelompok ini berupa aspek kajian, evaluasi, analisis, dan desain kegempaan mulai dari keilmuan seismologi sampai kontrol kegempaan sistem struktur. Indonesia merupakan negara yang rawan akan bencana gempa bumi. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh wilayah Indonesia terletak di pertemuan sejumlah lempengan tektonik dunia, seperti pertemuan antara lempeng Australia dengan Asia, yang membentang dari sebelah Barat pulau Sumatera, Selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga pulau Timor dan laut Banda, serta lempeng Asia dengan Pasifik, yang membentang dari Utara pulau Sulawesi, kepulauan Maluku dan Utara Papua. Teori lempengan tektonik menjelaskan perilaku lempengan tipis permukaan bumi; dua tipe lingkungan gempa dan fenomena geologinya. Diterangkan dua skala umum yang menjelaskan tentang gempa, yaitu skala Richter dan skala Intensitas Modified Mercalli (IMM). Berdasarkan akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh bencana gempa di Indonesia, maka perlu adanya upaya-upaya untuk menekan bahaya bencana yang diakibatkan oleh gempa. Aspek rekayasa gempa sangat perlu diterapkan pada rekayasa struktur, agar bangunan mempunyai ketahanan yang baik terhadap pengaruh gempa. Adapun prinsip-prinsip utama konstruksi tahan gempa, antara lain : denah yang sederhana dan simetris, bahan bangunan harus seringan mungkin, perlunya sistim konstruksi penahan beban yang memadai.
|