| Summary: |
Penanggulangan dalam hukum internasional; lima kasus yang menonjol membahas salah satu masalah paling kontroversial dalam Rancangan ILC tentang tanggung jawab negara: konsep penanggulangan. Dibayangkan sebagai '?sederhana' 'keadaan yang menghalangi kesalahan yang lalu itu menjadi subyek kontroversi serius di kedua komisi hukum insternasional maupun di komite pengadilan sidang umum PBB. Batasan yang diusulkan oleh Pelapor Khusus Arangio-Ruiz tentang 'hak' untuk mengambil tindakan balasan mengisyaratkan perkembangan hukum, yang jauh untuk progresif menurut pendapat banyak komentator dan negara. Publikasi ini secara kritis menganalisis wacana tentang tindakan balasan, mengambil laporan dan diskusi ILC berikutnya sebagai titik acuan dasar. Selain analisis doktrin, dokumen hukum dan yurisprudensi, lima kasus signifikan akan dipelajari untuk memberikan pembaca perspektif kontekstual. Kelima kasus yang diteliti adalah: Sengketa Perjanjian Layanan Udara AS / Perancis, kasus Nikaragua, Insiden Pembajakan India / Pakistan, kasus Penyanderaan Tehran dan penembakan Jalur Udara Korea 007. Kasus ini memiliki kesamaan bahwa negara-negara yang terlibat terpaksa 'Penanggulangan' serta mekanisme penyelesaian damai dari sengketa, yang mencerminkan isu dasar dalam perdebatan tentang konsep penanggulangan yaitu: adalah hak untuk mengambil tindakan balasan yang tunduk pada kewajiban sebelumnya untuk menggunakan mekanisme perselisihan internasional.
|
