| Summary: |
"Hai! Harumi ya?" kalimat SKSD itulah yang akhirnya mampu mengubah persepektif buruk dalam benakku tentang kota Madiun. Awalnya aku sempat ketakutan untuk bergaul dan berteman dengan siappun di kota gadis tersebut. Namun keramahan seorang cowok yang akhirnya aku tahu bernama Kenang Agustavian Sahono itu membuat kehidupanku di Kota Brem ini menjadi lebih seru dan berwarna. "Aku jadi kakak kamu dan kamu jadi adikku ya?"pintanya suatu hari. langsung aku setujui dengan senang hati. Aku berharap, persahabatan kami bisa selamanya, tanpa terkontaminasi oleh rasa apa pun. Apalagi waktu itu aku ngincer sahabat baiknya. Tapi mana ada persahabatan yang murni antara seorang lelaki dan wanita, yak kan? pasti suatu saat --entah kapan-- akan tumbuh rasa lain diantara mereka. Kalau aku sih, tidak mungkin jatuh cinta pada dia, sebab aku merasa tak pantas. Tapi dia?
|
