Nietzsche sebuah catatan pergumulan dan bentrokan

Tidak, jawab Zarathustra, ?Aku tidak memberi sedekah. Aku belum terlalu miskin untuk itu.? Nietzsche hadir dalam buku ini sebagai bentrokan dan pergumulan. Ia dalam tulisan-tulisannya melakukan pemaduan dari dualisme dan kontradiksi. Dionysus dan Apollo adalah tokoh besarnya dalam pergumulan ini. Ke...

Full description

Main Author: Emhaf (-)
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Yogyakarta : Sociality , 2017
Subjects:
LEADER 02110cam a2200361 a 4500
001 INLIS000000000793309
005 20190401090813.0
006 a g b 00| 0
007 ta
008 180206s2017 yoi g b 00| 0 ind
020 # # |a 978-602-6595-75-1 
035 # # |a 0010-1217002543 
040 # # |a JKPNPNA  |b ind 
082 0 4 |a 92 (Nietzsche)  |2 [23] 
084 # # |a 92 (Nietzsche) EMH n 
100 0 # |a Emhaf 
245 1 0 |a Nietzsche :  |b sebuah catatan pergumulan dan bentrokan /  |c Penulis, Emhaf; penyunting, Indah Wulandari 
264 # 1 |a Yogyakarta :  |b Sociality,  |c 2017 
264 # 2 |a Yogyakarta :  |b PT ANAK HEBAT INDONESIA 
300 # # |a x, 314 halaman ;  |c 21 cm 
336 # # |a teks  |2 rdacontent 
337 # # |a tanpa perantara  |2 rdamedia 
338 # # |a volume  |2 rdacarrier 
504 # # |a Bibliografi : halaman 312-314 
520 # # |a Tidak, jawab Zarathustra, ?Aku tidak memberi sedekah. Aku belum terlalu miskin untuk itu.? Nietzsche hadir dalam buku ini sebagai bentrokan dan pergumulan. Ia dalam tulisan-tulisannya melakukan pemaduan dari dualisme dan kontradiksi. Dionysus dan Apollo adalah tokoh besarnya dalam pergumulan ini. Kedua itu sama sekali berbeda, namun Nietzsche menghadirkannya dalam sebuah pemanggungan drama yang apik, bersinkronisasi. Buku ini bercerita biografi Nietzsche yang kemudian menjadi tafsir kehidupan dan karya-karyanya. Dalam penafsiran ini dimunculkan pergumulan dualisme-dualisme lain, yang sekaligus ia menghadirkan pertentangannya. Ia yang menjadi Zarathustra dan Ia yang berbincang kepada Zarathustra, ditulisnya The Birth of Tragedy. Kekagumannya pada bangsa Yunani kuno, peradaban besar yang ia bandingkan dengan Eropa modern, dengan Jerman yang ?menjijikkan? katanya. Hingga dalam semua pertentangan-penghujatan, kebebasannya dalam berbicara, ia menerjemahkan ?manusia terakhir.? Makhluk sempurna yang mengatasi kemanusiaan. 
600 0 4 |a Nietzsche, Frederich  |d 1844-1900 
700 0 # |a Indah Wu;andari  |e penyunting 
850 # # |a JKPNNA 
990 # # |a 201700103023983 
990 # # |a 201900103004301 
990 # # |a 201900103004302 
990 # # |a 201900103004303 
990 # # |a 201900103004304