Rasia Bandoeng
Novel ini menceritakan kisah Hilda, seorang gadis Tionghoa yang berpendidikan, yang menyukai seorang pemuda Tan Tjin Hiauw. Namun percintaan ini ditentang keluarga Hilda, karena Hilda dan Tan Tjin Hiauw masih satu marga. Hilda sendiri merupakan nama barat dari Tan Gong Nio. Masyarakat Tionghoa memeg...
Format: | Electronic |
---|---|
Terbitan: |
Batavia :
Gouw Kim Liong
, 1918
|
Edition: | Djilid ka 2 |
Subjects: |
Summary: |
Novel ini menceritakan kisah Hilda, seorang gadis Tionghoa yang berpendidikan, yang menyukai seorang pemuda Tan Tjin Hiauw. Namun percintaan ini ditentang keluarga Hilda, karena Hilda dan Tan Tjin Hiauw masih satu marga. Hilda sendiri merupakan nama barat dari Tan Gong Nio. Masyarakat Tionghoa memegang teguh ajaran leluhur, bahwa pernikahan satu marga dilarang karena bisa menimbulkan cacat pada keturunan. Hilda dan Tan Tjin Hiauw memilih meninggalkan keluarganya dan kabur ke Surabaya, kemudian Makassar, dan menikah di Singapura. Karena sakit hati, ayah Hilda yaitu Tan Djia Goan, mengumumkan di surat kabar Sin Po pada 2 Januari 1918 bahwa Hilda bukanlah bagian dari keluarga mereka lagi. Dihapus dari ahli waris. |
---|---|
Item Description: |
Judul diambil pada kemasan |
Physical Description: |
2 CD ROM : digital ; 4 3/4 inci Tersedia dalam bentuk terbitan berkala tercetak |
Format: |
Persyaratan sistem : widows ; flash player ; mesin pencari internet (internet explorer, mozilla, netscape navigator, safari, dll) |