Spiritualitas sebagai localpoeic dari komunitas sastra di daerah tapal kuda Jember-Situbondo-Banyuwangi Jawa Timur

Buku ini merupakan luaran dari riset kami yang berjudul Model Pengembangan Komunitas Sastra Berbasis Lokalitas: Meretas Jalan bagi Industri Kreatif Kesastraan di Wilayah Tapal Kuda dan didanai oleh DRPM 2014-2015. Kami membahas mengenai kehadiran dan laku estetis komunitas sastra yang berkembang di...

Full description

Main Author: Hat Pujiati (-)
Other Authors: Irana Astutiningsih (-), Ghanesya Hari Murti
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Yogyakarta : Lembaga Ladang Kata , 2016
Subjects:
Summary: Buku ini merupakan luaran dari riset kami yang berjudul Model Pengembangan Komunitas Sastra Berbasis Lokalitas: Meretas Jalan bagi Industri Kreatif Kesastraan di Wilayah Tapal Kuda dan didanai oleh DRPM 2014-2015. Kami membahas mengenai kehadiran dan laku estetis komunitas sastra yang berkembang di area Tapal Kuda, Jawa Timur yaitu: Jember, Situbondo dan Banyuwangi di Jawa Timur. Komunitas-komunitas ini memiliki latar belakang kultural yang berbeda, namun masih berada di bawah satu kanopi yang sama sebagai etnis hibrid. Permasalahan yang mucul dari fenomena tersebut adalah belum ada wadah yang memfasilitasi kreatifitas mereka yang sebenarnya masih serumpun sehingga masing-masing komunitas tersebut tidak memiliki kekuatan untuk menembus pasar nasional atau pun internasional. Usaha menjembatani mereka untuk saling berinteraksi sehingga mereka lebih besar dan lebih bisa didengar juga kami ulas dalam buku ini serta pemetaan karya-karya mereka sebelum dibuat rekayasa sosial memodelkan karya yang mengarah pada pengembangan kesusastraan berbasis loklitas yang lebih bersaing di pasar sastra. Data awal yang kami dapatkan dari karya-karya komunitas tersebut memiliki tiga model yaitu (a) model transformasi; (b) model profetik; dan (c) model posmodernisme. Model-model tersebut kemudian didiskusikan bersama pelaku sastra komunitas, dipadukan menjadi konstruksi baru. Permasalahan Global vs Lokal dan Manusia Vs Tuhan secara bergantian atau bersama-sama dalam waktu yang bersamaan muncul dalam model-model awal tersebut. Kemudian, kolaborasi dari tiga bentuk tersebut melahirkan model yang kami namakan localpoeic yang berarti penciptaan dengan menggunakan lokalitas sebagai bahan ciptaan. Nama ini terinspirasi pada kelompok Inklink di Inggris yang menamai karya-karya mereka sebagai Mythopoeic yang artinya penciptaan dengan menggunakan mitos-mitos sebagai bahan tulisan. Dari model ini ditemukan pandangan dunia masyarakat Tapal Kuda; Jember-Situbondo-Banyuwangi sebagai masyarakat yang berketuhanan alih-alih sebagai masyarakat religius. Masyarakat Tapal Kuda cenderung?berketuhanan? yang lebih dekat dengan spiritualitas daripada religiusitas yang lebih dogmatis.
Item Description: Indeks
Physical Description: xv, 207 hlm. : ilus. ; 20 cm
Bibliography: Bibliografi : hlm. 201-204
ISBN: 9786021093801