Summary: |
Dalam kehidupan rumah tangga, suami adalah kepala sekaligus pemimpin yang mempunyai hak dan bertanggung jawab penuh terhadap kebutuhan hidup keluarganya. Oleh karena itu, janganlah heran apabila suami memiliki peran yang lebih dominan dalam menentukan kebijakan-kebijakan rumah tangganya. Akan tetapi, bagaimana jika seorang istri yang memegang tanggung jawab dalam hal mencari nafkah dan mendominasi kehidupan keluarganya ? Emansipasi wanita telah membuat kedudukan wanita sama tinggi dengan pria, sehingga wanita mendapat kebebasan untuk meraih cita-cita setinggi langit, sebagaimana juga pria. Dengan sama-sama bekerja mencari uang, dapat dipastikan pemasukan menjadi bertambah dan kebutuhan hidup pun dapat dipenuhi dengan baik, karena ditanggung berdua. Asal keduanya memiliki saling pengertian dan saling memahami serta saling menghormati, tentu segalanya akan berjalan mulus dan lancar. Akan tetapi , seringkali, istri yang penghasilannya melebihi suami bertindak dominan terhadap keluarganya. Segala sesuatu harus istri yang mengatur dan menetukan, sedangkan suami Cuma manut saja dan mengikuti semua perintah istrinya. Sikap yang demikian apabila dibiarkan dengan terus menerus dapat dipastikan membuat suami lambat laun menjadi gerah. Bahkan, bukan tak mungkin akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik terhadap kehidupan rumah tangga yang bersangkutan. Contohnya, suami menjadi minder di depan isteri sendiri. Jika keadaan sudah demikian, bisa dibayangkan bagai- mana suasana kehidupan rumah tangga itu selanjutnya. Kebekuan, kesunyian, kejenuhan tentu akan terjadi di dalamnya, karena masing-masing memiliki kejengkelan dan keresahan yang terpendam. Baik suami ataupun istri merasa tak puas dengan pasangannya, dan sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Dampak buruk yang akan terjadi adalah jika suami bertemu dengan wanita lain yang penuh perhatian dan menghormatinya, maka suami bisa berpaling ke wanita tersebut. Begitu juga dengan si istri. Banyak kasus terjadi, suami tertarik pada wanita lain yang tidak secantik istrinya. Mungkin karena wanita itu memiliki sesuatu yang tidak dimiliki istrinya, dan si suami merasa mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkan dari istrinya di rumah, yakni perhatian, penghormatan, dan penghargaan.
|