Makna sengkalan sebagai dinamika kesadaran historis kajian filosofis historis keraton Yogyakarta
Orang Jawa mempunyai kesadaran historis yang tinggi, hal ini dapat di lihat dari penggunaan sengkalan untuk menandai suatu peristiw. Sengkalan itu sendiri berupa susunan kata yang menyiratkan angka tahun, sengkalan kemudian di bagi dua yaitu suryasengkala Jika tahun yang dimaksud menggunakan perhitu...
Format: | Book |
---|---|
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Yogyakarta :
Penerbit Ombak
, 2012.
|
Subjects: |
Summary: |
Orang Jawa mempunyai kesadaran historis yang tinggi, hal ini dapat di lihat dari penggunaan sengkalan untuk menandai suatu peristiw. Sengkalan itu sendiri berupa susunan kata yang menyiratkan angka tahun, sengkalan kemudian di bagi dua yaitu suryasengkala Jika tahun yang dimaksud menggunakan perhitungan peredaran matahari dan candrasengkala apabila angka tahun yang dimaksud menggunakan perhitungan peredaran bulan. Di Jawa ternyata kedua perhitungan tahun telah dikenal lama sampai akhir pemerintahan Majapahit berlaku tahun camera yang menggunakan perhitungan suryasengkala dan sejak pemerintahan Demak diberlakukan tahun Hijriah yang menggunakan perhitungan candrasengkala. Pada saat Sultan Agung bertahta di Kerajaan Mataram, ia memberlakukan tahun Jawa (announced Javanica) yang merupakan gabungan antara tahun Hijriah dengan pranata mangsa. |
---|---|
Item Description: |
Indeks |
Physical Description: |
xiv, 82 halaman : ilustrasi ; 18 cm |
Bibliography: |
Bibliografi : halaman 77-78 |
ISBN: |
9786027544086 |