Summary: |
Ibn Al-Qayyim menyebutkan bahwa pendapat terpilih mengenai makna?mengingat Allah? di sini adalah mengingat Al Quran. Hal itu disebabkan hati manusia tidak akan bisa merasakan ketentraman, kecuali dengan iman dan keyakinan yang tertanam di dalam hatinya. Sementara iman dan keyakinan tidak bisa diperoleh, kecuali dengan menyerap bimbingan Al-Quran. Ibn Rajab Al-Hanbali berkata, ?Zikir merupakan sebuah kelezatan bagi hati orang-orang yang mengerti.? Demikian juga Malik ibn Dinar mengatakan, ?Tidaklah orang-orang yang merasakan sebagaimana kelezatan yang diraih dengan mengingat Allah.? Sekarang yang menjadi pertanyaan kita adalah mengapa banyak diantara kita yang tidak bisa merasakan kelezatan berzikir sebagaimana yang digambarkan oleh para ulama salaf. Sehingga kita lebih menyukai menonton sepak bola daripada ikut pengajian, atau lebih suka menikmati sinetron daripada merenungkan ayat-ayat-Nya, atau lebih suka berkunjung ke lokasi wisata daripada memakmurkan rumah-Nya. Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa melalui zikir adalah dengan menumbuhkan dan menguatkan rasa cinta kepada Allah. Dan satu-satunya jalan untuk mendapatkannya adalah dengan mengenal Allah melalui keagungan nama-nama dan sifat-sifat-Nya dan memperhatikan kebesaran ayat-ayat-Nya yang tertera dalam Al-Quran atau yang berwujud mahluk ciptaan-Nya. Hati seorang hamba akan menjadi hidup, diliputi dengan kenikmatan dan ketentraman, apabila hati tersebut senantiasa mengenal Allah yang pada akhirnya membuahkan rasa cinta kepada Allah lebih di atas segala-galanya. Lezatnya keimanan bukan diraih dengan mencicipi aneka resep masakan diberbagai restoran dan rumah makan. Apalagi dengan melakukan perkara-perkara yang mengundang murka Allah yang sangat keras hukumannya. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa kebahagiaan yang bersemayam di dada dalam bentuk ridha kepada takdir-Nya, selalu merasa dalam pengawasannya, ingin menggapai cinta dan ridha-Nya, berharap dan takut kepada-Nya; merupakan kelezatan tiada tara yang menghiasi hati orang-orang yang mengenal keagungan Rabb-nya. Kelezatan yang bisa diraih dengan taat kepada-Nya. Mereka itulah sesungguhnya yang benar-benar hidup di alam dunia ini dengan cahaya iman dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kita tanpa terkecuali sangat membutuhkan-Nya, kapan saja dan di mana saja kita berada. Karena sesungguhnya langit dan bumi serta segala sesuatu yang di dalamnya berada di bawah kekuasaan dan aturan-Nya.
|