Puisi tak terkuburkan
Kisah nyata seorang penyiar didong, Ibrahim Kadir (Ibrahim Kadir), ketika dipenjara tahun 1965 di tanah Gayo, Aceh selama 22 hari. Dan akhirnya dilepaskan karena ternyata salah tangkap. Selama di penjara, tugas Ibrahim yaitu mengarungi kepala rekan-rekan sepenjara yang entah dibawa kemana, dan tak p...
Main Author: | Berliana Febryanti (-) |
---|---|
Corporate Author: | Sinematek Indonesia (-), Perpustakaan Nasional |
Other Authors: | Fuat Idris (-), Yose Rizal Manua, Ibrahim Kadir, Garin Nugroho, Nana Mulyana, Ella Gayo |
Format: | |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jakarta :
[s.n]
, 1999.
|
Series: |
Film Indonesia klasik koleksi Sinematek Indonesia
|
Subjects: |
Summary: |
Kisah nyata seorang penyiar didong, Ibrahim Kadir (Ibrahim Kadir), ketika dipenjara tahun 1965 di tanah Gayo, Aceh selama 22 hari. Dan akhirnya dilepaskan karena ternyata salah tangkap. Selama di penjara, tugas Ibrahim yaitu mengarungi kepala rekan-rekan sepenjara yang entah dibawa kemana, dan tak pernah kembali lagi. Ditembak mati, tanpa kejelasan pengadilannya. Mereka yang dipenjara juga tidak tahu kapan atau apakah mereka juga akan mendapat giliran mereka untuk dieksekusi. Suasana menunggu menjadi tak jelas juntrungannya. Dalam suasana demikian ini, Ibrahim Kadir masih sempat menciptakan puisinya. Reaksi berlainan mucul pula dari mereka yang terpenjara itu, maupun dari wanita-wanita yang bekerja di dapur penjara |
---|---|
Item Description: |
Alih media dalam bentuk DVD atas kerjasama Sinematek Indonesia dengan Perpustakaan Nasional R.I. [tahun 2008] |
Physical Description: |
1 DVD : digital, stereo. ; 4 3/4 in |
Playing Time: |
01:30:00 |