Daftar Isi:
  • Penyakit virus keriting kuning merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman cabai yang dapat mengurangi hasil produksi pada buah cabai. Penyakit ini ditularkan oleh serangga vektor yaitu kutukebul (Bemisia tabaci). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian ekstrak fermentasi terhadap perkembangan penyakit virus keriting kuning dan kutukebul pada tanaman cabai. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak kelompok. Masing-masing percobaan terdiri dari 4 perlakuan ekstrak fementasi yaitu Air (kontrol), TSNGlu, BP4 dan BP4Glu dengan 5 ulangan setiap perlakuan yang di aplikasikan dengan cara penyemprotan dan pengucuran pada tanaman yang sudah diinfestasi kutukebul (B. tabaci) selama satu minggu satu kali aplikasi dalam 35 hari setelah infestasi kutukebul. Secara keseluruhan insidensi dan keparahan penyakit virus keriting kuning yang rendah tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan ekstrak fementasi dan juga LKPP penyakit tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan ekstrak fementasi, Perlakuan dengan cara penyemprotan secara tidak nyata mempengaruhi populasi kutukebul, kecuali pada 7 hari setelah infestasi. Berbeda dengan penyemperotan, perlakuan dengan cara pengucuran berpengaruh secara nyata sejak 14 hari setelah infestasi. Perlakuan penyemperotan tidak mempengaruhi pertambahan tinggi, tetapi perlakuan pengucuran mempengaruhi meningkatkan tinggi tanaman. Luas kanopi tidak dipengaruhi nyata oleh perlakuan penyemprotan dan pengucuran ekstrak fermentasi.