UKURAN ORGAN PENCERNAAN AYAM PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL
Main Author: | Remon Enofri, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/6165/1/FM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/6165/2/BAB%20I.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/6165/3/BAB%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/6165/4/BAB%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/6165/5/BAB%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/6165/6/BAB%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/6165/7/EM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/6165/ |
Daftar Isi:
- Secara umum, penggunaan feed aditive komersial di dalam ransum ayam pedaging untuk meningkatkan performan telah banyak dilakukan. Namun demikian beberapa penelitian menemukan adanya efek negatif dari pemberian feed additive terhadap ternak sehingga perlu dicarikan alternatif feed additive yang tidak membahayakan bagi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur bobot dan panjang proventrikulus, ventrikulus dan usus halus ayam pedaging yang ditambah tepung buah kurma Phoenix dactylifera sebagai feed additive dalam ransum komersial. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ekor ayam broiler dengan total ayam 60 ekor. Perlakuan dalam penelitian ini adalah kontrol (ransum komersial tanpa penambahan tepung kurma), dan tiga taraf (1, 2 dan 3%) tepung buah kurma yang ditambahkan pada ransum komersial. Ayam pedaging diberikan ransum perlakuan mulai umur 8 hari sampai 35 hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata terhadap bobot dan panjang proventrikulus, bobot ventrikulus dan panjang usus halus, tapi berpengaruh nyata meningkatkan panjang ventrikulus dan bobot usus halus ayam pedaging. Kata kunci: ayam pedaging, tepung buah kurma, organ pencernaan, ransum komersial