Analisis Beban Pendingin untuk Bangunan Perumahan dengan Pemodelan Energi Menggunakan Perangkat Lunak Energyplus-Designbuilder
Main Author: | Nathanael, Joshua |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/14732/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/2/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/3/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/4/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/5/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/6/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/14732/ |
Daftar Isi:
- Air Conditioner (AC) merupakan peralatan elektronik yang saat ini dapat ditemukan hampir di setiap tempat baik di tempat umum maupun di rumah. AC sendiri dibuat dengan tujuan agar sebuah tempat dapat memiliki temperatur yang nyaman untuk para penghuninya sehingga dapat beraktivitas dengan efektif. Tetapi maraknya penggunaan AC memperburuk fenemona pemanasan global. Penggunaan AC melepaskan udara dingin ke dalam ruangan dan melepaskan energi panas ke lingkungan luas. Selain itu penggunaan AC terus menerus juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan penghuninya. AC juga membutuhkan tenaga listrik yang sangat besar, bahkan pada sebuah bangunan AC adalah pengguna energi terbesar. Metode yang akan digunakan penelitian kali ini adalah dengan pemodelan energi dari rumah dengan fokus utama kamar tidur dan ruang kerja. Perangkat lunak yang digunakan adalah DesignBuilder. DesignBuilder menggunakan EnergyPlus sebagai algoritma dalam memodelkan persamaan-persamaan energi dalam gedung. Dalam penelitian ini, variabel terikat yang dipilih adalah beban pendinginan, temperatur udara ruangan, kelembaban relatif ruangan, dan durasi temperatur ruangan dibawah 25°C. Sedangkan variabel bebas yang dipilih pada analisis sensitivitas adalah set poin temperatur, kapasitas AC, infiltrasi udara, dan peneduh. Selain itu akan dilakukan simulasi pendinginan rumah tanpa AC dan hanya menggunakan ventilasi alami. Dari penelitian dalam tugas akhir ini diperoleh bahwa set poin temperatur dan kapasitas AC menjadi parameter yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap beban pendinginan. Penggunaan ventilasi alami sebagai pendinginan utama tidak memungkinkan untuk memberikan kondisi kenyamanan termal tanpa bantuan pendinginan buatan. Sebagai strategi optimal untuk mencapai kenyaman termal adalah dengan mengatur AC pada set poin temperatur 24°C, kapasitas AC 100 watt lebih rendah dari yang digunakan rumah, menggunakan peneduh dan menggabungkan sistem pendinginan alami dengan sistem pendinginan buatan. Parameter infiltrasi udara tidak berperan secara signifikan pada kamar tidur, tetapi berperan signifikan terhadap variabel terikat pada ruang kerja dan belajar.