Daftar Isi:
  • Oleh: Peter Liuwandy Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia terletak di perbatasan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia, membentang dari Sumatra di barat sampai ke Papua di timur. Dari data yang dicatat sejak tahun 1779 hingga 2010, gempa yang telah terjadi di Indonesia berjumlah lebih dari 48.000 dengan kekuatan gempa lebih besar dari 4 Skala Richter. Oleh karena itu, simulasi gempa seringkali dilakukan di instansi seperti sekolah, perkantoran, dan lain sebagainya. Seiring berkembangnya teknologi, simulasi gempa tidak hanya dapat dilakukan dengan cara yang ada seperti biasanya. Dengan adanya virtual reality, simulasi dapat dilakukan tanpa harus menunggu instansi yang ada menyelenggarakan simulasi tersebut. Simulasi yang dilakukan menggunakan virtual reality juga dapat memungkinkan terjadinya simulasi yang berbahaya karena pada dasarnya tidak ada ancaman yang dihasilkan oleh virtual reality tersebut. Namun, untuk mencakup penggunaan yang memungkinkan untuk diakses berbagai golongan masyarakat, diperlukan virtual reality yang tidak membutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena itu, simulasi gempa ini dibuat dengan tidak memerlukan kontroler, sehingga hanya perlu menggunakan kacamata VR saja. Aplikasi mobile ini dikembangkan dengan menggunakan Unity dan hanya tersedia untuk sistem operasi Android dan juga menggunakan prefab dari Google VR yakni GvrReticlePointer. Hasil yang didapatkan adalah ternyata simulasi gempa menggunakan VR tersebut dirasa lebih efektif dibandingkan dengan simulasi yang dilakukan pada umumnya.