Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi karena terganggunya kesehatan mental remaja akhir pasca perceraian orang tua. Tujuandaripenelitianini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Untuk mengetahui profil kesehatan mental remaja akhir pasca perceraian orangtua dari segi mental yang sehat. 2) Untuk mengetahui profil kesehatan mental remaja akhir pasca perceraian orangtua dari segi mental yang tidak sehat. Penelitian ni adalah deskriptif kualitatif. Penelitian in idilaksanakan dengan metode wawancara dengan informan kunci 2 orang dan7 orang informantambahan di kenagarian alahan panjang kabupaten solok.Data diperoleh melalui pedoman wawancara, dan studi dokumentasi dengan analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa profil kesehatan mental remaja akhir pasca perceraian orangtua 1) Dilihat dari mental sehat, remaja akhir yang mengalami perceraian orangtuanya sangat mengganggu kesehatan mental remaja akhir karena remaja akhir memiliki emosi yang tidak baik tidak mampu belajar dari pengalamannya dan kurang gembira pasca perceraian orangtuanya 2) Dilihat mental yang tidak sehat remaja akhir yang mengalami perceraian orangtuanya memiliki mental yang tidak sehat dapat di lihat dari perasaan yang tidak nyaman yang dimiliki oleh remaja akhir tersebut, perasaan yang tidak aman pasca perceraian orangtuanya karena merasa tidak ada yang melindunginya karena hidup hanya dengan satu orangtua saja dan juga rasa percaya diri yang dimiliki oleh remaja akhir jadi terhambat karena remaja akhir merasa sedih, murung dan diam setelah orangtuanya bercerai meskipun rasa percaya dirinya tetap ada tapi terhambat oleh perceraian yang terjadi antara kedua orangtuanya. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan agar orangtua lebih memperhatikan dan lebih memperdulikan remaja akhir agar setelah pasca perceraian terjadi remaja akhir tidak merasa sedih, murung dan pendiam.