STUDI PEMANFAATAN LAHAN DI TAMAN WISATA ALAM WAY HAWANG OLEH MASYARAKAT DI KECAMATAN MAJE KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU
Main Authors: | Hendrik, Jovi, Gunggung, Senoaji, Syafrin, Tiaif |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/19237/1/Skripsi%20Jovi%20Hendrik.pdf http://repository.unib.ac.id/19237/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aktual tutupan lahan, pemanfaatan lahan Taman Wisata Alam Way Hawang dan kondisi sosial ekonomi masyarakat perambah Taman Wisata Alam Way Hawang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus dimana semua perambah dalam kawasan Taman Wisata Alam Way Hawang ditetapkan sebagai responden. Setelah diperoleh data fisik dan sosial dilanjutkan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuatitatif. Hasil observasi lapangan, diketahui jenis tanaman /vegetasi yang ada di Taman Wisata Alam Way Hawang didominasi oleh tanaman kelapa. Tanaman lainya seperti sawit, pinang, semak belukar,dan terdapat beberapa tanaman kehutanan seperti nyamplung, ketapang, kelor, dan pulai. Untuk pola pemanfaatan dikawasan Taman Wisata Alam Way Hawang, semuanya menggunakan sistem tanaman monokultur. Kondisi sosial ekonomi penggarap di Taman Wisata Alam Way Hawang menunjukan bahwa umur penggarap adalah masyarakat dengan umur produktif dengan tingkat pendidikan yang berpengetahuan dengan jumlah anggota keluarga yang tergolong kategori sedang (4-5 orang) dengan persentase 53%. Daerah asal masyarakat yang menggarap kawasan Taman Wisata Alam Way Hawang merupakan masyarakat sekitar kawasan atau berada di Kecamatan Maje 65,78%, terdapat masyarakat yang bukan berasal dari sekitar kawasan hutan yaitu sejumlah 34,22%. Asal lahan garapan 53% adalah membeli dengan motivasi menggarap karena tuntutan ekonomi (86,84%). Lahan garapan tergolong dalam lahan yang luasnya sedang, dengan pendapatan perkapita masyarakat penggarap dalam kawasan dengan kategori masyarakat belum sejahtera dengan persentase 52,63%, penghasilan perkapita di bawah standart (BPS,2017) Rp. 5.398.284/kapita/tahun dan responden dengan persentase 47.37% dikategorikan masyarakat yang sejahtera dengan pendapatan Rp. 8.233.009/kapita/tahun.