ANALISIS USAHA PENGGILINGAN IKAN TENGGIRI (Studi Kasus Home Industry “Bintang Laut” Kota Bengkulu)
Main Authors: | Rafsanjani, Nurul Chairunnisa Oktavia, Irnad, Irnad, Reswita, Reswita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14874/1/PDF%20SKRIPSI%20Nurul%20Chairunnisa%20Oktavia%20Rafsanjani.pdf http://repository.unib.ac.id/14874/ |
Daftar Isi:
- Sektor perikanan Indonesia mempunyai peran dalam perekonomian nasional karenahasil lautnya yang melimpah. Perkembangan teknologi seperti sekarang membuat sektorperikanan makin meningkat karena berbagai produk yang bisa diciptakan. Di KotaBengkulu, salah satu usaha yang menggunakan hasil perikanan dan menggunakan bantuanteknologi adalah usaha penggilingan ikan tenggiri. Usaha ikan tenggiri terbesar di KotaBengkulu adalah “Bintang Laut” yang terletak di daerah pesisir pantai Kelurahan Berkas.Dengan adanya usaha penggilingan ikan tenggiri ini, konsumen lebih mudah mendapatkanbahan baku makanan olahan yang akan diproduksi. Oleh karena itu menarik untukdiketahui lebih lanjut mengenai pendapatan, titik impas, kemampuan memperoleh laba dansensitivitas dari usaha penggilingan ikan tenggiri “Bintang Laut” ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, titik impas, kemampuanmemperoleh laba dan sensitivitas pada usaha penggilingan ikan tenggiri “Bintang Laut”Kota Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan yaitu padatanggal 1 Januari hingga 31 Januari 2016. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasiadalah secara purposive. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primerdan data sekunder. Metode yang digunakan untuk menghitung pendapatan adalah analisislaporan rugi laba, analisis Break Event Point, MOS dan MIR untuk mengetahuikemampuan memperoleh laba, dan untuk menghitung sensitivitas menggunakan DOL. Hasil penelitian menunjukan usaha penggilingan ikan tenggiri “Bintang Laut”menguntungkan. Ini dapat dilihat dari laba yang diperoleh yaitu besesar Rp Rp10.473.003,00. Untuk analisis break event point atau titik impas adalah 15,97 kilogramatau sebesar Rp 1.517.165,40. Kemampuan memperoleh laba adalah sebesar 17,55% dansensitivitas sebesar 1,02. Untuk produksi selanjutnya agar laba dapat meningkat, maka produsen dapatmenambah produksi serta meningkatkan penjualan. Dengan produksi yang banyak pada saat musim ikan, maka penjualan tidak akan terputus karena produk sudah ada padapenyimpanan. Kata kunci: penggilingan ikan, pendapatan, titik impas, kemampuan memperoleh laba,sensitivitas.