APLIKASI Trichoderma sp. UNTUK MENGENDALIKAN SERANGAN Fusarium oxysporum f.sp. lycopercii PADA TANAMAN TOMAT CUNG (Lycopersicum esculentum Mill.)
Main Authors: | S Simbolon, Berliance A., PURNOMO, Bambang, Sulistyo, Bambang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12696/1/SKRIPSI%20BERLIANCE%20A.pdf http://repository.unib.ac.id/12696/ |
Daftar Isi:
- Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat berpotensi dikembangkan, karena mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan potensi ekspor yang besar. Akan tetapi, usaha pengembangan dan peningkatan produksi buah tomat di lapangan tidak selalu berjalan mulus karena tingginya serangan Fusarium oxysporum f.sp. Lycopercii yang menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, daun menguning, layu pada daun dan batang, perontokan daun, nekrosis pada tepi daun, dan kematian tanaman. Pengendalian yang dilakukan hanya sebatas pada sanitasi untuk mendukung perkembangan tanaman, karena pengendalian secara kimia mahal dibanding nilai ekonomi buah tomat. Penggunaan jamur antagonis Trichoderma sp. dalam pengendalian penyakit tanaman dan sekaligus untuk meningkatkan hasil produksi tanaman tomat cung, merupakan salah satu paket teknologi budidaya tanaman sehat yang tepat sesuai dengan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dampak negatifnya kecil terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan waktu aplikasi yang tepat dan dosis Trichoderma sp. yang efektif dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat cung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai Mei 2016, dan bertempat di Laboratorium Proteksi Tanaman dan Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian menggunakan RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap), dengan satu faktor kombinasi antara waktu aplikasi dan dosis Trichoderma sp. yaitu W1D1 (aplikasi 6 hari sebelum tanam (hst) + 15 gram Carrier Trichoderma (CT)), W1D2 (aplikasi 6 hari sebelum tanam (hst) + 30 gram Carrier Trichoderma (CT)), W1D3 (aplikasi 6 hari sebelum tanam (hst) + 60 gram Carrier Trichoderma (CT)), W2D1 (aplikasi 3 hari sebelum tanam (hst) + 15 gram Carrier Trichoderma (CT)), W2D2 (aplikasi 3 hari sebelum tanam (hst) + 30 gram Carrier Trichoderma (CT)), W2D3 (aplikasi 3 hari sebelum tanam (hst) + 60 gram Carrier Trichoderma (CT)), W3D1 (aplikasi saat tanam + 15 gram Carrier Trichoderma (CT)), W3D2 (aplikasi saat tanam + 30 gram Carrier Trichoderma (CT)), W3D3 (aplikasi saat tanam + 60 gram Carrier Trichoderma (CT)). Perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 satuan percobaan. 4 Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit layu fusarium lebih cepat menyerang tanaman tomat di media persemaian dibandingkan pada media polybag. Pada media persemaian masa inkubasi tercepat adalah 2 HST dengan intensitas serangan mencapai 42,33% dan diakhir pengamatan menurun sekitar 32,66%, sedangkan pada media polybag masa inkubasi lebih lambat yaitu pada 17 HST dengan intensitas serangan hanya sekitar 18,55%. Pada umur 17 HST tanaman tomat cung pada perlakuan W1D3 sudah mulai memasuki fase generatif ditandai dengan mulai munculnya bunga. Sedangkan tanaman lainnya mulai berbunga pada umur 19-30 HST. Pengukuran tinggi tanaman hanya dilakukan sekali setelah seluruh tanaman berbunga. Dengan aplikasi W2D2 maka diperoleh tanaman tomat cung yang sudah berbunga hanya dengan tinggi 19 cm. Pada pengukuran berat brangkasan menunjukkan berat brangkasan basah mengalami penyusutan sebesar 60%. Aplikasi Trichoderma sp sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat cung. Buah tomat sudah bisa dipanen pada umur 10 MST sampai dengan umur 12 MST. Total jumlah buah terbanyak adalah 88 buah dengan bobot buah 219,94 gram pada perlakuan W3D2. Dari hasil penelitian aplikasi Trichoderma sp terhadap perkembangan penyakit dan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi jamur Trichoderma sp pada perlakuan W1D2 (aplikasi 6 HST + 30 gram CPT) lebih efektif dalam memperlambat masa inkubasi dan menekan perkembangan penyakit layu Fusarium dan lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat cung.