HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DAN STATUS HIDRASI DENGAN DAYA TAHAN FISIK ATLET FUTSAL DI KOTA CIMAHI
Main Author: | Erik Akbar Maulana/ NIM : P17331115049 |
---|---|
Other Authors: | Pembimbing : Ichwanuddin, SKM, M.Kes Ketua Penguji : Surmita, S.Gz, M.Kes Anggota I : Yenny Moviana, MND Anggota II : Asep Iwan Purnawan, SKM, M.Si.Med |
Format: | KTI PDF |
Terbitan: |
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2287 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/2a8fb4d1ef26862339af1e6c40bacc72.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/dd5c1a0be879983c78555c071fe58030.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/70f212499ad94aa261ced170aeba751c.pdf |
Daftar Isi:
- Daya tahan fisik (endurance) merupakan salah satu fakto yang penting untuk menunjang prestasi atlet. Daya tahan fisik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: umur, jenis kelamin, genetik, makanan, istirahat, aktivitas fisik, cairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan karbohidrat dan status hidrasi dengan daya tahan atlet futsal AFP Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional, sampel pada penelitian ini adalah seluruh atlet futsal AFP Kota Cimahi usia 15-19 tahun sebanyak 30 orang. Data yang diambil meliputi asupan karbohidrat yang diperoleh menggunakan metode SFFQ, status hidrasi berdasarkan warna urin, dan endurance dengan tes lari menggunakan metode Multi-stage. Hasil penelitian menunjukan terdapat atlet dengan status hidrasi kurang, asupan karbohidrat kurang, dan daya tahan fisik atlet yang masih kurang. Hasil uji Chi-Square menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dengan daya tahan fisik (p=0,666) dan ada hubungan yang bermakna antara status hidrasi dengan daya tahan fisik atlet (p=0,004). Untuk meningkatkan daya tahan fisik atlet diperlukan asupan karbohidrat yang baik, karena peran karbohidrat sangat penting dalam menyediakan glukosa bagi sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi yang berpengaruh terhadap daya tahan fisik atlet. Status hidrasi atlet perlu diperhatikan karena atlet dalam keadaan dehisrasi dapat menurunkan performa dalam berolah raga serta dapat menurunkan prestasi atlet.